Implikasi di bidang Pendidikan
Sejarah IT dan Internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Internet di Amerika mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET), seperti diceritakan dalam buku “Nerds 2.0.1”. Demikian pula Internet di Indonesia mulai tumbuh dilingkungan akademis (di UI dan ITB), meskipun cerita yang seru justru muncul di bidang bisnis. Mungkin perlu diperbanyak cerita tentang manfaat Internet bagi bidang pendidikan.
Adanya Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi malasah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana kualitasnya?.) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat. Mekanisme akses perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan program khusus (biasanya menggunakan standar Z39.50, seperti WAIS, aplikasi telnet (seperti pada aplikasi hytelnet) atau melalui web browser (Netscape dan Internet Explorer). Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Irian dapat berdiskusi masalah kedokteran dengan seoran pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Sharring information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
Distance learning dan virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet. Bahkan tak kurang pakar ekonomi Peter Drucker mengatakan bahwa “Triggered by the Internet, continuing adult education may wll become our greatest growth industry”. (Lihat artikel majalah Forbes 15 Mei 2000.) Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja.
Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia:
· Akses ke perpustakaan;
· Akses ke pakar;
· Menyediakan fasilitas kerjasama.
Inisiaif-inisiatif penggunaan IT dan Internet di bidang pendidikan di Indonesia sudah mulai bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sedang giat kami lakukan adalah program “Sekolah 2000”, dimana ditargetkan sejumlah sekolah (khususnya SMU dan SMK) terhubung ke Internet pada tahun 2000 ini. (Informasi mengenai program Sekolah 2000 ini dapat diperoleh dari situs Sekolah 2000 di http://www.sekolah2000.or.id) Inisiatif seperti ini perlu mendapat dukungan dari kita semua. Ingat, ini masa depan anak cucu kita semua.
Implikasi di Bidang Bisnis
Berita atau informasi manfaat IT dan Internet di bidang bisnis nampaknya sudah sedemikian banyak sehingga jika dituliskan akan menjadi sebuah buku. Perlu diingat bahwa IT dapat dijadikan produk atau dapat digunakan sebagai alat (tools). Jadi sebuah perusahaan dapat menghasilkan produk IT atau dapat menggunakan IT untuk menghasilkan produk atau layanannya. Untuk yang terakhir ini, IT dijadikan sebagai tools, bukan sebagai end product.
Adanya Internet mendobrak batasan ruang dan waktu. Sebuah perusahaan di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pasar Amerika dibandingkan dengan perusahaan di Eropa, atau bahkan dengan perusahaan di Amerika. Dahulu hal ini mungkin akan sulit dilakukan karena perusahaan lokal akan memiliki akses yang lebih mudah kepada pasar lokalnya. Perlu diingat, hal yang sebaliknya (perusahaan luar mengakses pasar Indonesia) dapat juga dilakukan dengan mudah. Jika hal ini tidak mendapat perhatian, maka pasar dalam negeri kita akan dijarah oleh perusahaan asing.
IT dan Internet dipercaya menjadi salah satu penopang ekonomi Amerika Serikat. Demikian percayanya mereka kepada hal ini sehingga pemerintah Amerika sangat bersungguh-sungguh untuk menjaga dominasi mereka dalam hal ini. Berbagai inisiatif dilaksanakan oleh pemerintah Amerika Serikat seperti dapat dilihat pada dokumen-dokumen yang dapat diperoleh di Web site mereka:
· “Digital Economy 2000” (diperoleh dari
http://www.ecommerce.gov)
Ekonomi yang berbasis kepada IT dan Internet ini bahkan memiliki nama sendiri: New Digital Networked Economy. Dalam ekonomi baru ini banyak kaidah ekonomi lama (old economy) yang dijungkirbalikkan. Pasar modal seperti NASDAQ yang didominasi oleh saham perusahaan yang berbasis teknologi ramai diburu dan dimonitor oleh pelaku bisnis. Saham-saham perusahaan teknologi, terutama yang berbasis IT dan Internet, dicari-cari oleh orang meskipun perusahaan tersebut masih dalam keadaan merugi. Ini berbeda dengan kaidah old economy. Apakah ini sehat atau tidak, banyak sudah kajian tentang hal ini. Ada yang mengatakannya sebagai bubble economy [Lihat refrensi “Internet Bubble”]. Point yang ingin disampaikan adalah ini ekonomi baru yang mesti kita simak dan kaji dengan seksama.
Di dalam industri software telah terjadi sebuah perubahan filosofi. Source code program yang semula dijaga kerahasiaannya sekarang dibuka dan dapat dibaca oleh siapa saja. Bagaimana perusahaan bisa menjual produk softwarenya? Perubahan filosofi ini dituangkan dalam sebuah model yang disebut model “Bazaar” dengan implementasi yang disebut “open source”. Contoh keberhasilan pendekatan ini adalah adanya operating system Linux yang gratis dan perusahaan Redhat yang mengkomersialkan produk Linux tersebut. (Diskusi lengkap mengenai filosofi ini dapat dilihat pada buku Eric Raymond, pada bagian “bahan bacaan”.)
Hilangnya batasan ruang dan waktu dengan adanya Internet membuka peluang baru untuk melakukan pekerjaan dari jarak jauh. Istilah teleworker atau teleworking mulai muncul. Seorang pekerja dapat melakukan pekerjaannya dari rumah tanpa perlu pusing dengan masalah lalulintas.
Kesemua hal di atas menunjukkan adanya peluang-peluang baru di dalam bisnis dengan adanya IT dan Internet.
Di Indonesia ada berbagai inisiatif untuk menumbuhkan bisnis dan industri IT & Internet seperti program Nusantara 21, program Telematikan Indonesia, dan program Bandung High-Tech Valley (BHTV)
[3]. Kesemuanya ini diharapkan dapat memacu Indonesia sehingga tidak tertinggal di dalam dunia IT dan Internet.
Implikasi di Bidang Pemerintahan
Implikasi IT dan Internet kepada bidang Pemerintahan agar kurang banyak dibahas, meskipun istilah e-government sering muncul dalam tulisan dan pemberitaan. IT dan Internet memaksa pemerintah untuk menjalankan pemerintahan dengan transparan. Pejabat-pejabat harus dapat dihubungi melalaui e-mail. Birokrasi untuk melakukan pelaporan dapat dikikis dengan menggunakan Internet.
Aplikasi IT yang berhubungan dengan pemerintahaan adalah aplikasi yang dapat mendekatkan pejabat dengan rakyatnya. Town house meeting dapat dilaksanakan melalui teleconferencing. Demonstrasi dari mahasiswa dan rakyat dapat dikurangi atau bahkan dihindari bila mereka dapat melakukan dialog (baik secara tatap mata maupun secara elektronik) dengan para pejabat. Mengapa tidak menggunakan teleconferencing dimana rakyat langsung dapat menghadap dan berdialog dengan pejabat, meskipun letak fisik diantara keduanya cukup jauh?
Di Indonesia, IT sebetulnya sudah lama digunakan di bidang pemerintahaan. Penggunaan Internet juga sudah dimulai dengan adanya aplikasi “RI-NET” sebagai salah satu aplikasi pemacu program Telematika Indonesia. Aplikasi RI-NET ini memberikan akses email kepada para pejabat, memberikan layanan web (homepage) yang dapat diakses di
http://www.ri.go.id, memberikan layanan pertukaran informasi multimedia, dan di kemudian hari akan memiliki aplikasi Decission Support System.
Salah satu contoh aplikasi lain adalah penggunaan web untuk menampilkan hasil pemilu yang baru lalu. Pengguna Internet di mana saja dapat melihat hasil pemilu secara on-line dan real-time di
http://www.kpu.go.id dan http://www.hasilpemilu99.or.id. Hal ini memberikan keterbukaan (transparansi) pada proses pemilu. Hasilnya dapat kita lihat bahwa tidak banyak orang yang mengeluhkan masalah hasil pemilu yang baru lalu.
Berbasis Internet di Laptop dan Komputer PC :
Kalau melihat kecenderungan saat ini banyak tersedia aplikasi online berbasib, misalnya aplikasi penjualan seperti Point Of Sales (POS), aplikasi ERP, aplikasi perpustakaan, perwalian online, aplikasi manajemen aset dan masih banyak lagi. Facebook, twitter, Yahoo mail, Gmail merupakan aplikasi berbasis web yang ngetrend pada saat ini.
Kalau selama ini biasanya kita menginstall aplikasi yang dibutuhkan di komputer kita sendiri (seperti program untuk mengetik/perkantoran) atau aplikasi custom, di masa depan akan semakin banyak aplikasi yang tersedia melalui Internet dan cukup diakses melalui browser. Pernahkah terpikir, pada suatu saat nanti Setiap kali menjalankan program/aplikasi, yang harus dijalankan adalah "Browser".
Aplikasi yang diinstall di komputer atau PC kita biasanya disebut aplikasi desktop. Nah kalau program yang sudah diinstall ke komputer atau PC kita hilang atau rusak maka kita harus menginstallnya lagi. Kalau untuk aplikasi yang berbasis web, kita tinggal menyalakan browser lalu memanggil alamat lokasi aplikasi itu, sangat mudah bukan, tidak perlu takut kehilangan program karena virus dan lain-lain.
Beberapa kemudahan dan keuntungan menggunakan aplikasi berbasis web antara lain:
1. Bisa diakses dari mana saja. Aplikasi terpasang di server, kita bisa mengakses aplikasi tersebut dari mana saja dan dengan komputer apa saja.
2. Multi platform artinya bisa digunakan pada sistem operasi apa pun. Karena berbasis Intranet/Internet dan diakses melalui browser, maka kita bisa mengakses aplikasi tersebut dengan sistem operasi apa pun. Diakses dengan sistem operasi Linux, Windows atau Mac OS, kita hanya perlu menggunakan browser dan aplikasi itu akan berjalan dengan sempurna.
3. Program yang kita perlukan hanyalah browser (Mozilla Firefox, Internet Explorer maupun browser lainnya), tidak perlu menginstall program lain, yang pasti sudah tersedia langsung di dalam sistem operasi. Tentu ini memudahkan kita karena tidak perlu lagi menginstall untuk menggunakan suatu aplikasi. Keuntungan ini sangat terasa sekali apabila suatu perusahaan mempunyai ribuan komputer. Kalau sebelumnya aplikasi tersebut harus diinstall satu per satu di semua komputer yang digunakan, sekarang tidak perlu lagi menginstal program apapun.
4. Selalu mendapatkan versi terbaru dari aplikasi. Karena aplikasi tersebut terpasang di server Intranet/Internet, perusahaan pembuat aplikasi bisa memperbarui aplikasinya terus-menerus. Begitu kita mengakses aplikasi itu, yang kita dapatkan pasti adalah versi terbaru. Tidak perlu lagi kita melakukan upgrade, menginstall service pack, maupun berbagai hal lainnya yang merepotkan.
Di masa depan, apakah tidak mungkin aplikasi web sudah menyediakan pengolah kata dan spreadsheet untuk pengguna menghemat biaya daripada membeli aplikasi perkantoran dan menginstal pada setiap komputer secara individual. Dan disinilah aplikasi web bertugas menggantikan aplikasi-aplikasi desktop yang dominan pada saat ini.
Untuk aplikasi web yang canggih, aplikasi web menjadi lebih siap untuk menangani tugas-tugas sehari-hari pengguna. untuk kebutuhan bisnis ini adalah sangat menghemat biaya. Web aplikasi menghilangkan kebutuhan untuk menginstal perangkat lunak pada klien, untuk secara rutin upgrade software pada klien, dan untuk mempertahankan sistem operasi klien. Sebuah aplikasi web dapat berjalan pada Mac atau PC, pada Internet Explorer atau Firefox, sehingga mengurangi biaya untuk mendukung sebuah organisasi atau perusahaan.
Jika kita telah melihat Gmail baru atau klien Yahoo mail, kita telah melihat bagaimana aplikasi web yang canggih telah diterapkan dalam beberapa tahun terakhir. Banyak dari kecanggihan itu adalah karena AJAX, yang merupakan model pemrograman untuk membuat aplikasi web lebih menarik.
Berbasis Internet di Android : sekarang mari kita bahas aplikasi berbasis internet di handphone smartphone berbasis android.
kita tau handphone yang berbasis android itu kayak samsung,sony ericson,LG,nexian, biasanya os android itu bermacam- macam di mulai dari donate dan sampai sekarang ada yang terbaru os nya yaitu gingerbread.
khusus buat android kalo kita mau browser internet tanpa harus kesedot pulsa telfon kita. kita harus mendaftarkan paket supaya pulsa telfon kita tidak kesedot,sedangkan kalo os nya udah gingerbread dan sudah pakai customroom supaya kita bisa online dengan menggunakan os gingerbread sudah menggunakan customroom kita harus cari dan download Asisten APN di google dan di market android dan pilih apn anda sesuai katu sim anda.
Android adalah produk ponsel cerdas yang menuntut penggunanya juga harus cerdas dan akan lebih bagus jika selalu tersambung ke jaringan internet setiap saat. Tanpa koneksi internet memadai, Android tak punya kelebihan dibandingkan dengan ponsel pintar lainnya. Ponsel Android ibaratnya sebuah komputer, kegunaan komputer itu akan semakin fantastis jika pengguna bisa memilih dan meng-install aplikasi berguna.
Sistem operasi Android yang menggunakan versi modifikasi dari kernel Linux ini awalnya dikembangkan Android Inc, sebuah perusahaan yang kemudian dibeli Google dan akhir-akhir ini oleh Open Handset Alliance.
Android sejak awal memiliki konsep sebagai software berbasis kode komputer yang didistribusikan secara terbuka (open source) dan gratis. Open source inilah sebenarnya kata kunci mengapa Android begitu seksi di mata para petualang gadget.
Keuntungan open source, banyak pengembang software yang bisa melihat dan memanfaatkan kode itu serta bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Satu hal yang unik, berbagai aplikasi itu diwadahi dalam sebuah portal, yaitu Android Market, sehingga pengguna tinggal meng-install aplikasi pilihannya.
Semua ponsel Android yang langsung bekerja sama dengan Google akan punya akses ke Android Market. Namun, sekarang juga sudah tumbuh portal software market di luar Android Market yang memungkinkan ponsel-ponsel Android yang ”indie” bisa menyediakan layanan instalasi berbagai aplikasi tambahan yang dibutuhkan.
Di portal Android Market dan sejenisnya disediakan ribuan aplikasi, yang mayoritas bisa didapatkan secara gratis. Ponsel Android ditunggu-tunggu kehadirannya oleh penggemar yang mania internet, terutama mereka yang sudah tak terpisahkan dari berbagai aplikasi khas dari Google, seperti Google Search, Google Talk, Gmail, Google Maps, dan Google Calendar.
Akses internet penuh
Yup, tak ada yang meragukan bahwa Android itu canggih. Tetapi, apakah pasar Indonesia akan meresponsnya dengan antusias? Inilah teka-teki yang masih belum terjawab.
Namun, Guntur S Siboro, Chief Marketing Officer Indosat, punya alasan kuat dan optimistis dengan masa depan Android. ”Pengalaman berinternet pertama kali bagi masyarakat Indonesia itu lewat ponsel, bukan lewat komputer konvensional. Karena itu, pilihan Android ini merupakan pilihan tepat untuk mendorong pertumbuhan internet di Indonesia,” katanya.
Oh, akhirnya internet adalah salah satu alasan kuat untuk meluncurkan sebuah produk. Hal yang melegakan, alasan ini akan diikuti dengan berbagai paket layanan data dari Indosat yang akan mendukung fungsi Android. Salah satu layanan paket data yang digadang-gadang itu adalah Paket Prepaid Broadband, yaitu akses broadband dengan menggunakan kartu IM3/Mentari dengan cara dial ke *777*1*5# serta Paket Prepaid Broadband IM2 (mulai tanggal 25 Februari 2010). Pelanggan IM3/Mentari juga bisa menggunakan paket Broadband IM2 serta tentunya handset Android dengan harga spesial.
Dulu, ketika IM2 diluncurkan pertama kali, penulis sempat berlangganan dan di akhir cerita kecewa dengan tagline broadband di dalamnya karena faktanya tak seperti yang dijanjikan, banyak daerah yang tak terjangkau. Semoga paket data kali ini benar-benar akses broadband.
Untuk paket data IM3/Mentari, ya IM3/Mentari memang sudah lama menjadi salah satu favorit penulis karena harga yang murah dan masih nyaman untuk keperluan data normal. Tetapi, dengan ponsel Android dan kartu IM3 di dalamnya (paket data standar IM3 yang bukan broadband), ketika menjalankan fungsi Google Maps, beberapa kali penulis harus berhenti sejenak di tepi jalan untuk menunggu load data dari peta agar tampil sempurna selama perjalanan.
Internet dan SIG
Internet telah muncul sebagai salah satu teknologi yang mempengaruhi segenap aspek kehidupan manusia, khususnya dibidang bisnis dan pemerintahan, sehingga muncul istilah-istilah seperti b2b (busines-to-busines), b2c (busines-to-customers) dan g2c (government-to-citizen).
Sedangkan SIG, sebagai suatu tools yang didisain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi telah mencapai kemajuan yang cukup pesat.
Saat ini SIG telah dimanfaatkan untuk berbagai bidang mulai dari pengeloaan sumberdaya alam, telekomunikasi, tata ruang, transportasi, properti, kesehatan, bencana alam, pendidikan, pemasaran, dan berbagai bidang lainnya.
Kedua teknologi ini memiliki banyak perbedaan, walau akhirnya bisa digabungkan dengan menghasilkan manfaat yang lebih besar.
SIG Berbasis Internet
SIG berbasis Internet, bukanlah teknologi yang berdiri sendiri. Teknologi ini terkait dengan HTML, Bahasa Pemrograman Web, paket software SIG dan database.
Arsitektur SIG berbasis Internet dapat diilustrasikan sebagai sistem client-server. Client dengan perangkat PC yang terhubung ke Internet melakukan permintaan ke Web Server, selanjutnya proses dilakukan pada server dan hasilnya dikirimkan kembali ke client dalam format HTML yang telah mengandung informasi geografi (misal: peta).
Secara umum, aplikasi SIG berbasis Internet dapat digolongkan dalam 4 bentuk yaitu: graphic snapshots (maps), spatial database catalogs, map generators dan real time map browsers.
Graphic Snapshots
A graphic snapshot adalah cara termudah untuk meletakan gambar peta pada web. Prosedur untuk membuat snapshots sangat mudah dan cepat, yaitu :
1. Membuat peta dengan paket software SIG.
2. Peta tersebut dijadikan file image (JPG atau GIF)
3. Membuat file HTML dan meletakan image tersebut pada dokumen web
Snapshots mudah diakses dan relatif cepat. Peta yang ditampilkan bersifat statis, tidak bisa dilakukan proses pembesaran peta (zoom) atau penggunaan secara interaktif. Contoh Graphic Snapshots dapat dilihat pada website: http://ag.arizona.edu/SRER/.
Spatial Database Catalogs
A spatial database catalog memiliki 4 (empat) komponen: metadata (informasi tentang data spasial), index map (menampilkan lokasi peta-peta), graphic previews (static snapshots, seperti GIF images), dan spatial data dalam format digital. User yang mengakses dapat mengambil (download) file-file tersebut namun tidak dapat langsung dilihat melalui web browser, yang dapat dilihat hanya dalam bentuk snapshotnya. File-file peta digital yang didownload umumnya dalam bentuk Arc/INFO export format (.e00 files), ArcView Shape files, AutoCAD DWF files, dan SDTS (Spatial Data Transfer Standard) sehingga selanjutnya dapat diolah dengan paket program SIG (seperti : ARC/View). Contoh spatial database catalogs dapat dilihat pada website berikut : http://www.igsb.uiowa.edu/nrgis/gishome.htm.
Map Generators
Map generators menggunakan form berbasis web. Untuk mendapatkan peta, user memasukan spesifikasi seperti lokasi, layer thematic maupun simbol-simbol. Informasi ini akan diolah pada sebuah SIG server (contoh:Arc/INFO server) kemudian digenerate menjadi images (file GIF). Selanjutnya file GIF tersebut dikirim kembali ke browser. Keunggulan map generators adalah user dapat mengakses peta sesuai dengan keinginannya sedangkan kelemahannya adalah dari sisi kelambatan prosesnya. Contoh map generator dapat dilihat pada website: http://tiger.census.gov/.
Real-time Map Browsers
Real-time map browsers menyediakan akses ke data spasial yang sangat besar dan mengijinkan user untuk melakukan browse, display, query, retrieve, dan update peta secara on line. Real-time browsing mengharuskan tersedianya server data spasial yang kuat. Proses penyajian peta dilakukan oleh program dalam bentuk script CGI (common gateway interface). Contoh Real-time browsing dapat dilihat pada website: http://recreation.e-maps.ca/.
SIG Mobile
Perkembangan teknologi komunikasi telah memungkinkan aplikasi SIG diakses secara mobile. Munculnya peralatan-peralatan (devices) mobile seperti handphone, PDA, Pocket PC, Hand Held PC serta teknologi Wireles Network telah merubah paradigma pemanfaatan aplikasi SIG. Di Indonesia saat ini telah ada operator telekomunikasi yang penyediakan layanan GPRS (General Packet Radio Service) yang memungkinkan akses Internet melalui mobile devices dengan kecepatan mencapai 40 Kbps.
Dari sisi aplikasi SIG yang dapat dikembangkan secara mobile adalah seperti informasi kemacetan lalu lintas secara realtime, rute perjalanan, pencarian lokasi ATM/SPBU, lokasi potensi perikanan dan lain-lain.
Manfaat SIG berbasis Internet
Untuk melihat manfaat dari SIG berbasis Internet ini dapat ditinjau dari sisi People/Task, Hardware serta Software.
People/Task
Tingkatan orang dan pekerjaan yang terkait dengan pembangunan SIG berbasis Internet adalah Doers, yaitu orang yang memang pakar dalam membuat dan mengelola aplikasi SIG, kedua adalah User, yaitu orang yang bertugas menganalisa data dan pengambil keputusan sedangkan yang ketiga adalah Viewer, yaitu orang atau masyarakat yang mengakses SIG.
Perbandingan antara pakar yang membangun aplikasi SIG, para pengambil keputusan yang melakukan manipulasi dan analisa data serta masyarakat yang memanfaatkan aplikasi SIG tersebut adalah 1:10:100. Aplikasi SIG berbasis Internet dapat menjangkau lebih banyak pengguna, sehingga dampak dari informasi yang disajikan dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Para pengambil keputusan yang ingin melakukan analisa SIG tidak perlu lagi menemui pakar pembuat SIG atau masuk ke ruang SIG, mereka bisa mengakses dari ruang kerjanya atau tempat-tempat lain yang dikehendaki. Aplikasi SIG yang berupa pelayanan pemerintah daerah terhadap masyarakat akan dengan mudah dinikmati oleh masyarakat, demikian juga aplikasi SIG yang berupa potensi daerah akan dengan mudah diakses oleh para invenstor.
sumber:
http://www.denpasarkota.go.id/main.php?act=i_opi&xid=41
budi.insan.co.id/articles/riau-it.doc